Thursday, March 23, 2006

Besok Kiamat!

Besok kiamat! Ini berita resmi yang dikeluarkan pemerintah lewat semua media massa ke seluruh dunia. Hari akhir umat manusia. Waktunya bertobat untuk pengampunan dosa-dosa. Semua tempat ibadah yang dulu lowong sekarang mendadak penuh dengan taklimat-taklimat do'a. Hari ini, setiap detik berlaku mahal.

Tapi si lelaki masih memaku dirinya dihadapan kekasihnya yang koma di rumah sakit kosong. Tak ada perawat, dokter, bahkan cleaning service. Digenggamnya setangkai bunga mawar merah sambil mengelus punggung tangan kekasihnya. Kiamat tidak penting lagi. Lebih penting menunggu kekasihnya bangun dari komanya yang panjang dan memberikan setangkai bunga mawar ketika dia membuka matanya.

Besok kiamat dan dia tidak peduli. Sambil menundukkan wajahnya, ia tidak berdoa atas keselamatan dirinya. Ia cuma berdo'a agar kekasihnya membuka mata dan melihat sosoknya untuk pertama kali. Ia tidak berharap untuk diampuni dosanya, tapi ia berharap dilindungi oleh dekapan erat kekasihnya. Mengelus tengkuknya dan mencium keningnya lembut dan bersahaja.

Lima menit lagi. Semua mendadak hening. Cuma cicit panik tikus yang mengisi hampa lorong kosong rumah sakit. Semuanya akan berakhir. Takdir sejarah umat manusia hanya akan sampai disini. Tak ada sisa. Sepanjang umur menanti, yang ada hanya kesia-siaan belaka...

"Sayang, kenapa kamu menangis?" suara lirih dari bibirnya yang lama terkatup bicara. "Lama aku tidurnya? Kenapa aku disini?"

Lelaki itu menangis. Penantiannya sudah tiba. "Aku kangen kamu,"isaknya.

"Aku juga," jawabnya.

Dan waktu berhenti.