Malam
Malam mulai mengancam dan rasa asing datang menyingsing. Sudah pukul sebelas malam sementara aku masih susah menutup mata. Kucampur kopiku dengan sisa Bourbon, berharap kafein dan alkohol bisa memaksa mataku istirahat.
Hidungku mengendus aroma debu
basah jalan dan asap Bacon dari penghuni sebelah. Lapar. Tapi kulkas hanya
berisi susu yang hampir kadaluarsa. Terpaksa kutahan perut kosongku ini.
Diganjal dengan kopi Bourbonku tadi.
Suara erangan kucing kelahi,
deru truk angkutan, obrolan tak penting tengah malam, dan raungan sirene mobil
polisi menjadi simponi suara kota ini.
Ngapain aku jadi sentimentil
begini?
Kubuka laci mencari sigaret.
Nihil. Aku lupa beli. Cuma pemantiknya saja.
Ya sudah. Kunyalakan apinya
dan meniup padam. “Selamat ulang tahun,” bisikku sambil melihat asapnya
melayang ke luar jendela.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home