24/7
Kerja di dunia ad membutuhkan elo dua hal: daya kreativitas dan stamina begadang. Dua-duanya yang kini sedang gue mulai. Meski dulu masa kuliah masih bisa tahan 24 jam nggak tidur, kini mata udah susah diajak kompromi pukul 02.00 dini hari.
Apalagi sekarang gue udah punya istri. Agak berat sih kalau istri nelpon,"kamu pulang jam berapa?" trus gue jawab,"kayaknya aku nginep deh." Tenggorokan kayaknya tercekat. Beruntung istri gue juga kerja di dunia yang sama, jadi dia lumayan mengerti (meski sering menghiba supaya gue pulang lebih cepat).
Sebenarnya gue nggak setiap hari pulang malam. Ada kalanya, bisa pulang lebih cepat. Tapi kalau AE datang dengan dar der dor kerjaan, ya terima aja (sambil ngedongkol soalnya AE di kantor pulang lebih cepat dibandingin Kreatif). Ini udah bagian dari perjanjian setan kalau kerja di advertising musti mengorbankan waktu elo di rumah. Ini jalan menuju The Force. Bisa juga sih pilih The Darkside, tapi nanti dulu lah. Kalau ilmu gue udah setingkat Jedi Master baru milih jadi Lord Sith.
Kadang gue mikir, advertising itu apa emang pekerjaan buat mereka yang single? Tapi setelah gue pikir,"hey, it's part of the job." Jadi buat apa gue mengeluh?
Tapi kalau jam 2 pagi gue masih berkutat dengan komputer sementara istri gue tidur sendirian di rumah, jadi ngeri sendiri. 10 tahun kemudian masak gue masih begini aja?
1 Comments:
10 tahun kemudian masak gue masih begini aja? --> Mungkin iya, dengan pertanyaan yang hampir sama namun beda yang bertanya: "Papa pulang jam berapa"
NAH LO!!!
Post a Comment
<< Home