Friday, December 16, 2005

Movie Magic

Semua orang yang mengaku maniak film pasti pernah mengalami "movie magic".

Movie magic adalah kejadian dimana elo mengalami sebuah "aufklarung" saat menonton sebuah film yang mengubah sudut pandang elo secara drastis. Ibarat keperjakaan, movie magic "mendewasakan" elo untuk tidak hanya dihibur oleh film tapi juga ada sensasi lainnya: obsesi yang gila-gilaan pada film.

Gue masih ingat movie magic gue. Waktu SMP gue diajak nonton Lethal Weapon 3 sama bokap. Ceritanya standar: polisi yang menangkal kejahatan yang dibintangi Mel Gibson. Tapi saking terkesimanya gue, sampai seminggu gue guling-gulingan di lantai pura-pura jadi Mel Gibson yang lompat menghindar peluru.

Sejak itu tiba-tiba gue maniak film. Semua film box office mesti gue tonton. Semua film yang punya sekuel mesti gue lahap. Semua bintang film mesti gue hapal. Dan selanjutnya berfantasi menjadi sutradara: kalau filmnya anu, yang main anu, pasti jadinya anu.

Bokap gue dengan bersahaja berlangganan majalah film (Ingat? Yang sampulnya cewek berbikini melulu?)untuk gue. Majalah ini jadi referensi gue setiap ada film baru nongol di bioskop lengkap dengan sinopsisnya. Jadi kalau ada film baru di bioskop, gue selalu cerita sinopsisnya biarpun nggak ditanya. Padahal kalau diingat, jaman dulu film belum ngetrend sampai sekarang.

Jaman sekarang film udah jadi simbol anti-kemapanan. Mendadak orang-orang suka sama film. Dulu pas gue SMA boro-boro kepikiran bikin film indie. Wong megang kamera aja masih mimpi (mahal jek!). Tapi sekarang? Di SMA gue dulu malah sekarang sudah ada ekskul film.

Film sampai sekarang masih jadi bagian yang erat dari hidup gue. Nggak percaya? Liat aja tuh dua boks kardus DVD gue (meski belum seberapa dibandingin sama 1000 koleksi temen kantor gue). Dan masih obsesi bikin film action kayak Lethal Weapon setelah pernah "nyicipin" bikin film remaja. Mudah-mudahan ada produser yang cukup gila di Indonesia...

So, this is my movie magic. And you?

2 Comments:

At 2:08 PM, Blogger Soleh Solihun said...

Movie magic gua sepertinya sih, Saur Sepuh yang pertama Ndro. Hehehe. Maklum, setelah bertahun-tahun mendengarkan Sandiwara Radionya, akhirnya cerita itu difilmkan.

Gua masih inget, dulu, dibuat kagum sama rajawali raksasa yang dinaekin Brama. Kayaknya sih sampe deg-degan. Dan cerita itulah, yang membuat gua menyukai dunia kanuragan. Sebelum gua menyukai film-film Kungfu, Saur Sepuh adalah awal dari segalanya. Hahaha.

Walaupun kalau ditonton sekarang, magic dari film itu mungkin udah nggak kerasa lagi. Dan burung raksasanya jadi terlihat sangat cupu. [anjis! gua akhirnya menggunakan juga kata cupu dalam kalimat. padahal gua nggak suka dengan kata ini]

 
At 1:43 PM, Blogger Hendro said...

Leh, bukannya movie magic elo barely legal? he he he

 

Post a Comment

<< Home