Monday, October 17, 2005

Dago


Pelangi Tak Tersentuh
Kamu datang ke kotaku untuk segera pergi
Berkeliling, Melihat, MembeliMenikmati Malam, menyusuri jalan Dago.
Jatuh cinta pada kota ini sebagai tempat singgah
Atau barangkali kamu belajar sesuatu dari kota ini.
Persahabatan, Eksotisme dan Selera kota.

Seperti kamu mendatangiku
Singgah dan berlalu
Kini kau belajar bagaimana mencintai.
Menyembuhkan luka dan Menyalakan api hati.

Langit menangis saat aku memintamu pergi
Tak tahan menatapmu, mengingat kau harus kembali
Seseorang segera terluka, melihat kita.
Matahari sore tetap bersinar,seperti memancar dari matamu yang tetap bersikeras tinggal

Pelangi itu ada, diatas kita
Namun Jangan katakan kau ada untukku
Seperti pelangi, indah, nyaman dan mengagumkan
Namun tidak akan pernah tersentuh.

Kau Tanya apa arti Dago,
Dago itu tunggu.
Apa yang kau sadari dengan tertawamu itu sayang?
Itukah yang ada dalam pikiranmu?
Aku harus menunggu?

Tidak, pergilah
kembalikan semua padanya
Ajarkan padanya kekasih,
Bagaimana indahnya bercinta

Jika jalan yang kita susuri itu
Berarti besar untukmu
Maka bagiku lebih besar dari apa yang pernah tergambar
Dan menunggu, belum pernah aku lakukan
Hingga saat kau memintanya

Bilangan Sudirman, 10 Maret 2005

(This poem was made by my lovely-soon-to-be-wife, Mia. Mostly of her writings are better than me. She's have talent. Thats why I marry her, not just by looks but by her brain too)

8 Comments:

At 12:04 AM, Blogger nmh said...

i feel like a girl watching a chickflick, because now i want to say," aaaaaw... so sweet!" i'm happy for you. send mia my regard!

 
At 9:51 AM, Blogger Hendro said...

First, I just want to say,"F^%K this so-called-advertisement-blog-trend! Its harassing my privacy!

Hi hi hi, hope you'll come to my wed ya mpok. Dont forget: December 4th, 2005! For further info, I'll let you know. Hi hi hi because I forgot my wedding receptition address...ah its human 'aight?

 
At 11:47 AM, Blogger tamankembangpete said...

iklan itu menyebalkan yah boy? terus knp lu masih ada di dunia yg menyebalkan itu? hahahah

 
At 12:35 PM, Blogger Hendro said...

Justru itu yang bikin gue penasaran. Gimana buat iklan supaya nggak menyebalkan lagi. Humanisme iklan gitu deh... :P

 
At 4:44 PM, Blogger tamankembangpete said...

kita tidak hanya hidup dari rasa penasaran saja... may the spirit of jurnalism be with you, lost mortal! hahaha

 
At 12:10 PM, Blogger nmh said...

jurnalistik still marching in, fred?

 
At 1:42 PM, Blogger Burat said...

jangan bikin iri deh! http://burat.blogspot.com/2005/11/it-aint-over-though-its-over.html

 
At 3:08 PM, Blogger Hendro said...

Don't make it envy lah. Make it a spirit lah...

 

Post a Comment

<< Home