Friday, July 08, 2005

Detik

Ia hanya membutuhkan waktu sedetik untukku berpikir: eh, ternyata ia cantik juga. Tersenyum mengambang manis sementara silau sirik matahari menyelinap dari jendela di belakang tempat ia berdiri. Detik kedua, matanya mencuri mataku. Dan di detik ketiga, aku putuskan: ia perempuan yang aku ingin nikahi! Dan kini, 8 tahun kemudian, jika aku mengenangnya kembali, ia hanya cemberut kesal. "Padahal aku lagi melirik cowok di belakang kamu," katanya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home