Tuesday, June 28, 2005

Minggu pagi, sekitar pukul 10

Minggu pagi, sekitar pukul 10. Merpati-merpati itu mematuk sisa makanan yang kubeli di toko sebelah apartemenku. Sendiri saja. Sambil melihat orang-orang yang lari melintas di wajahku. Sial. Harusnya kubawa sepatu lariku. Sudah tiga minggu aku tidak lari pagi. Kelelahan belajar untuk ujian semester.
Tidak jauh disebelahku, seorang perempuan muda tertunduk sedih. Hidungnya agak pesek khas orang Irlandia. Rambutnya yang dicat merah kelihatan panas ditimpa matahari. Di tangannya, segelas plastik kopi dengan sedotan yang kerap ia main-mainkan. Tentunya ini mengherankan. Tak sering aku melihat seseorang yang minum kopi paginya dengan sedotan. Dan ini Manhattan, dimana tak ada orang yang meminum kopi dengan sedotan!
Kuperhatikan lagi, dijari manisnya melingkar sebuah cincin nikah perak. Mungkin ia habis bercerai atau menyesal telah bercerai. Makanya ia kelihatan sedih. Atau mungkin...
Ah, daripada pusing memikirkan cerita apa selanjutnya: kumatikan layar laptopku, minum sebutir obat tidur, mengapak bantalku supaya nyaman dan melanjutkan tidurku...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home