Friday, July 08, 2005

Kesempatan

Suatu waktu, ada sebuah kesempatan yang aku sesali tidak pernah aku ambil. Waktu itu sudah malam dan bis DAMRI sudah tidak ada lagi berangkat dari Jatinangor. Kami memutuskan untuk naik angkot meskipun harganya 2 kali lipat. Angkotnya masih kosong. Aku duduk di pojok sementara ia juga di pojok namun dengan posisi berhadapan. Seingatku kami saling terdiam sekitar 5 sampai 10 menit. Biarpun aku dan dia sering mengobrol, tapi malam itu mendadak ada sebuah jarak antara kita. Seorang ibu kemudian masuk menumpang. Sedikit lega. Tapi ternyata sekitar 10 meter, ia turun. Kembali lagi hanya kami berdua.
Kami terdiam sampai di Bandung. Karena angkot kami jalurnya lewat persis depan kos-nya, ia turun dan mengucapkan selamat malam.
Sejak hari itu, aku tidak pernah ketemu lagi dengannya. Aku diterima magang kerja di Jakarta dan kudengar dia sudah lulus.
Bila malam itu aku mengucapkan sesuatu, mungkin ceritanya akan lain. Tapi mungkin saja tidak.

1 Comments:

At 5:01 PM, Blogger Soleh Solihun said...

nah loh! hayo ndro! ngaku!
hahaha.

hendro hendro. udah mau nikah kok masih cerita tentang kejadian sama cewek lain. pake kata menyesali lagi.

sepertinya bukan mia ya. karena mia sendiri bertanya-tanya.

jangan ada dusta ndro. hahaha

mia. sudahlah. tenang aja. toh, akhirnya hendro jatuh ke pangkuan elu juga kan.

 

Post a Comment

<< Home