Is it true that marriage is the worst thing that happen to a man?
Sori buat judul yang panjang di atas. Malah sebenarnya itu bukan judul tapi pertanyaan. Soalnya, sejak keputusan gue untuk menikah sampai detik menjelang pernikahan, semua teman berkata yang sama: bener loh?
This is a tricky question that needed a tricky answer.
Lucky, I do have the answer. Waktu gue memutuskan bahwa pacar gue nanti bakal dijadiin istri, gue 100% sudah paham semua konsekwensinya. Life is all about choices, if you choose one accept it dont regret it. Nggak perlu persiapan dana yang banyak kok untuk memicu sebuah perkawinan. Cuma butuh mental baja dan banyak kompromi. So for you guys who dont feel that compromize is the path to the force, then think again :)
Gue seneng bisa menikah dengan orang yang tepat karena bisa memotivasi gue yang butuh motivasi. Seenggaknya pas ngeliat istri gue tidur disebelah dengan bibir monyong (dan kadang ngiler) dan kaki mengangkang ke atas dan menempel ke tembok, hell, I feel lucky indeed...
9 Comments:
Ndro, pertanyaan gue cuma satu: enak nggak?
Buat Aris: bentar lagi elo juga ngerasain, so i dont want to be the spoiler...he...he...he...
Buat Yulia: ini cuma klarifikasi aja kok buat mereka yang masih takut sama komitmen...if you know who i mean...he...he...he...
is it true that marriage is the worst commintment that happen to a man?"
haree genee masih butuh motivasi? =)
Loh...ini justru buat memotivasi elo supaya segera berkomitmen...Masa haree genee masih takut komitmen? =P
Emang ada apa dengan judul yang panjang?
tato termasuk komitmen seumur hidup gak ya?
gua hampir gagal mempersepsikan indahnya pernikahan, karna yg punya blog ini mereduksinya sebagai sekadar 'keberanian berkomitmen'...
Tato bukan komitmen seumur hidup fred. Tato merusak bait Alah...
bait allah zaman skrg pake grafiti, boy
Post a Comment
<< Home