Rhoma Irama
Kerja di dunia iklan, ternyata butuh stamina rohani dan jasmani. Rohani, waktu hati kita panas dengar klien minta revisi tapi brief nggak jelas, terus berubah naik bersuhu 100 derajat celsius waktu AE semena-mena minta deadline cuma sehari.
Selain itu, jelas stamina. Lebih sempit lagi: tahan begadang. Kalau dikasih deadline cuma sehari, ya mau gimana lagi? Siap-siap aja sedia rokok, kopi, dan (kalo kuat) extra joss, krating daeng, atau semacamnya tanpa campuran pletok tentunya.
Kemarin lusa, gue sama tim terpaksa merelakan kasur tersayang masing-masing di rumah dan tidur beralaskan kardus dan tikar (ini bukan metafora, ini kenyataan!) di kantor. Soalnya kemarin, jam dua harus presentasi ke klien. Buntutnya, hari ini mata gue masih bengkak dan lupa untuk mencukur jenggot. Masih belum cukup tidur.
Sebenarnya, rutinitas begadang udah gue lakukan sejak kuliah dulu. Entah itu nulis laporan, tugas, atau belajar kalau besok ada ujian. Juga kalau kawan menginap di kos, itu sih udah jadi keharusan. Mengobrol sampai pagi buta dengan tumpukan batang rokok dan gelas-gelas kopi.
Untungnya, semua capek dibayar tandas kemarin. Senyum di sudut klien udah jadi bahan yang cukup untuk melanjutkan mimpi di jok kursi mobil kantor...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home