Menulis itu latihan bukan teori
Aaah, sudah lama tidak menulis lagi. Kadang gue kangen banget sama yang satu ini. Barusan gue baca di salah satu situs, Gunawan Muhammad bilang,"Menulis itu latihan. bukan teori."
Setelah lama berpikir, apa gue cukup latihan? Atau selama ini gue hanya berkutat dengan teori? Apalagi di advertising semuanya beda. Di jurnalistik, gue diajarkan bahwa penting untuk menulis sesuatu dengan detail. Di advertising, detail perlu untuk menjelaskan seperti apa produk yang dijual. Tapi bagaimana caranya detail itu ditulis dalam bentuk sesingkat mungkin (kalau panjang, art director gue bakal getok kepala gue) yang tentunya jauh beda dengan jurnalistik.
But, like the old wisdom said that practice makes perfect and what does'nt kill you make you stronger, berarti gue mesti tetap terus latihan, latihan, dan latihan.
Gue jadi ingat sepatah kata William Forrester kepada muridnya, Jamal Wallace di film Finding Forrester : You must write your first draft with your heart. You rewrite with your head. The first key to writing is... to write, not to think!
So welcome to the real world. It's suck. But you'll going to love it!
0 Comments:
Post a Comment
<< Home